Kita kehilangan salah seorang ulama, tokoh, guru dan pembimbing…
Satu persatu pergi menuju yang di-CINTA.
Pilar-pilar kokoh mulai tercabut,
Tidak ada yang abadi selain yang Maha Abadi.
Kini,
Semakin kaki melangkah,
Perjalanan akan semakin berat.
Deras mutiara bening menetes,
Menemani kesepian diri dalam keheningan mengingat-Nya.
Kemanakah Cahaya Ruhani yang menemani,
Yang selalu mengingatkan.
Akankah kerinduan ini akan terhempas ?
Dalam jihad-jihad panjang yang tak pernah berakhir,
Menunggu nafas terakhir sakaratul maut.
Sungguh.
Sungguh.
Sungguh.
Tidak ada apa-apa lagi.
Hanya harap dan cemas,
Bersandar.
Untuk menjadi jiwa-jiwa yang tentram.
Karuniakanlah.
Patuh,
Taqwa.
Patuh,
Taqwa.